Rabu, 21 Agustus 2013

Kekagumanku terhadap Matahari


 MATAHARI






Setelah jarang melihat matahari akibat gaya hidup yang flamboyant, akhirnya hari ini saya sempat berjemur di matahari pagi. Di sela-sela cahaya hangat ini, saya merasakan sebuah kekaguman yang sangat tinggi kepada bintang terbesar di galaksi Bima Sakti ini. Saya akan mencoba berbagi kenapa saya sangat terkagum kepada matahari.

Bintang yang sebagian besar terbentuk dari bahan Hidrogen dan Helium ini sering dianggap Tuhan oleh beberapa negara. Jepang menamainya Amaterasu. Mereka menyembahnya dengan memberikan penghormatan kepada matahari terbit. Lalu Yunani menamainya Helios, mereka menyembah matahari karena dianggap sebagai sebuah kekuatan yang sangat besar. Namun bagi kita yang memiliki latar belakang ilmu pengetahuan, apakah matahari memang sebegitu hebatnya hingga beberapa orang menyembahnya? Mari kita lihat berikut ini.

Matahari adalah kehidupan.
Saya tidak tahu bagaimana kehidupan dimulai. Jadi saya skip bagian ini hingga kita berada jutaan tahun yang lalu dimana galaksi Bima Sakti telah terbentuk dimana tanaman dan binatang purbakala telah melangsungkan aktifitasnya di bumi. Matahari memancarkan cahaya dengan proses radiasi dan disinilah kehidupan dimulai. Cahaya tersebut memancar hingga tertahan di daun sebuah tanaman. Di dalam daun, terjadi proses fotosintesis. Tanaman menyerap zat-zat mineral dari dalam tanah dan menggunakan cahaya matahari untuk membantu merubahnya menjadi gula dan oksigen. Oksigen dilepaskan ke atmosfer sebagai hasil pembuangan dan gulanya digunakan tanaman untuk berbagai hal seperti : menumbuhkan batang, daun, bunga dan bila berlebih menyimpannya di dalam buah.

Tanaman yang telah tumbuh lalu dimakan oleh binatang herbivora (kambing, kuda, sapi dll). Zat gula yang diproduksi dari fotosintesis yang tersimpan dalam tubuh tanaman sekarang telah masuk ke sistem pencernaan herbivora. Mereka menggunakan zat tersebut untuk beraktifitas seperti tumbuh, berkembang biak dan memakan tanaman yang lain. Disini energi matahari telah berubah menjadi zat gula dan telah berubah menjadi nutrisi binatang hebivora berupa protein, lemak, dll.   Namun hewan pemakan tanaman bukanlah puncak rantai makanan, mereka adalah mangsa dari karnivora (Hiena, kucing, cheetah, dll). Saat herbivora dimangsa oleh karnivora, maka daging herbivora yang mengandung protein, gula, lemak dll masuk ke dalam sistem pencernaan karnivora yang nantinya mereka gunakan untuk beraktifitas dan bertahan hidup termasuk untuk memangsa herbivora lain.

Dapat dilihat disini bahwa energi cahaya matahari telah berubah bentuk sedemikian rupa untuk menyokong keberlangsungan mahluk hidup. Tanpa adanya matahari, maka tidak ada fotosintesis, maka tidak ada tanaman yang tumbuh, maka tidak ada herbivora yang dapat memakan tanaman, maka tidak ada karnivora yang dapat memakan herbivora, maka tidak ada kehidupan yang dapat berlangsung di bumi ini.



Semua energi itu (hampir) dari matahari.
Masa iya sih semua energi itu dari matahari? Saya kan pakai tenaga listrik, terus juga kan air terjun ga perlu matahari? Toh airnya bakal terjun-terjun juga kalo misalkan langitnya gelap. Saya awalnya bertanya seperti itu namun saya tidak dapat memungkiri bahwa "hampir" semua energi itu dari matahari. Mengapa demikian?

Tidak dapat disangkal bahwa bentuk energi yang sering kita gunakan adalah listrik. Namun listrik itu adalah bentuk perubahan energi dari berbagai sumber, antara lain: bahan bakar fossil (minyak bumi, batu bara, dll) , panas bumi, angin, air, uap , matahari dan lain-lain. Mari kita bahas satu per satu.
·        
 Bahan Bakar Fossil

Bahan bakar fossil itu berasal dari jasad renik organisme yang terkubur di dalam lapisan tanah selama jutaan tahun dengan tekanan dan panas yang konstan sehingga berubah bentuk menjadi minyak bumi atau batu bara. Jasad renik organisme adalah organisme yang mati. Sebelum organisme mati maka organisme itu pasti hidup dulu dan sebelumnya saya telah jelaskan bahwa semua organisme yang hidup itu energinya berasal dari matahari. Jadi bila tidak ada matahari, maka tak ada organisme yang hidup, maka tidak ada juga yang mati, maka tak ada panas,  maka tak ada tekanan,yang berujung tidak adanya bahan bakar fossil. Artinya bahan bakar fossil yang kita gunakan untuk: touring motor, naek pesawat ke bali, jalan-jalan pake mobil, ngegoreng tahu sumedang, pembuatan plastik, pemanasan air untuk mandi tengah malem, perubahan pohon jadi kertas, pembuatan getah karet jadi sandal capit swallow, pembuatan nasi goreng yang pedes karetnya 2 yang ga pedes karetnya satu, pencetakan plastik-plastik dan kompnen lain untuk pembuatan semua gadget yang laku keras di Indonesia  dan lain-lainnya itu berasal dari matahari.


 
·         Generator Air Terjun
Air terjun sekilas tidak memerlukan matahari. Yang kita lakukan adalah dengan memasang generator di air tersebut dan kita mendapatkan listrik dari perubahan energi kinetik ke listrik. Tapi mari kita tinjau lebih jauh lagi. Air dapat terjun dengan bantuan gravitasi. Tanpa adanya gravitasi, tak akan ada air yang bakal terjun. Semuanya bakal melayang. Gravitasi ini adalah akibat gaya tarik bumi. Bumi yang berputar akan memiliki daya tarik. Namun selain berputar di porosnya, bumi juga berputar mengelilingi matahari. Daya tarik matahari lah yang membuat bumi tetap berputar pada orbitnya. Jika tidak ada matahari, maka bumi tidak akan berputar yang berujung tidak akan adanya gaya gravitasi


Yang ke dua, air selalu mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Air dapat pergi ke tempat tinggi lagi dengan satu fenomena yang sudah berada jutaan tahun yang lalu, yaitu hujan. Matahari memanaskan air di lautan dan mengubahnya menjadi uap. Uap yang berkumpul dan bertemu debu akan cukup berat untuk terjatuh lagi ke bumi dalam bentuk butiran hujan. Butiran hujan inilah yang tertampung di gunung dan terus membuat air dapat mengalir ke tempat yang lebih rendah. Tanpa ada proses pemanasan air, maka tidak akan ada hujan.

·         Panas Bumi
Energi panas bumi terdapat dari perut bumi yang sangat panas dan menghasilkan energi keluar. Seperti awal tadi saya katakan “hampir”  adalah karena manusia masih mencari kenapa sebuah pelanet dapat terbentuk. Saya sendiri percaya bahwa planet kita adalah sebuah bagian dari matahari yang bersatu dengan material lain di angkasa dan berubah menjadi pelanet. Dengan kata lain, panas di perut bumi pasti berasal dari sebuah bintang yang dapat memancarkan panas. Hal itu tidak lain adalah matahari atau dengan nama lain yang intinya adalah sebuah bintang yang dapat memancarkan energi.

Penjelasan di atas tentunya tidak didukung dengan data yang akurat karena saya bukanlah ahli astronomi dan perbintang. Namun hal tersebut saya harap berguna untuk menjadi sebuah pengetahuan.

Kesimpulannya, Matahari adalah bintang yang terbesar di galaksi Bima Sakti dan menjadi sumber energi utama untuk segala kehidupan di bumi ini. Hal ini tidak diragukan lagi. Namun setelah mendapat jawaban ini, pertanyaannya telah berganti. Jika bumi adalah salah satu dari 8 planet yang mengelilingi matahari di galaksi Bima Sakti, apakah ada kehidupan di luar bumi? Jika sebuah planet terlalu panas karena terlalu dekat dengan matahari dan planet lain terlalu dingin karena jaraknya terlalu jauh, maka ingatlah bahwa ada mahluk hidup di dasar laut kutub yang dingin dan juga ada bakteri yang dapat hidup di lahar gunung berapi. Jadi ada ga ya kehidupan di planet lain?