Pandangan kabur ,kepala yang seikit pusing, dan keringat
lengket karena malam yang panas dirasakan oleh Dodo yang baru bangun dari tidur
siangnya. Dodo tidur dari jam 3 sore hingga jam 11 malam. Waktu yang cukup
untuk mengembalikan tenaga Dodo setelah dari pagi lelah menunggu dengan cemas
dan tanpa kejelasan yang jelas akan seseorang yang sangat berarti banyak bagi
kehidupan Dodo baik sekarang maupun masa depannya. Ya, dia adalah dosen Dodo
yang tak kunjung datang hari itu walaupun telah berjanji akan datang jam 9
pagi.
Melihat ke dalam rumah yang gelap karena semua orang sudah
tidur kecuali Dodo, naluri seorang remaja yang masih dalam masa pertumbuhan pun
keluar. Dia mengarah ke sebuah ruangan dimana dia bisa mendapatkan sebuah
kehidupan disana. Namun hanya kekecewaan yang Dodo dapat ketika dia melihat
tudung saji di dapur sudah tidak pada tempatnya. Tidak jauh dari sana tampak
serpihan Ikan Bandeng yang seharusnya menjadi jatah Dodo, telah diambil oleh
kucing Dodo yang sekarang telah tertidur pulas di sofa dekat TV.
Berharap bertemu dengan makanan nikmat tengah malam, dodo
mengayuh sepedahnya dan mulai berkeliling komplek. Dodo hanya melihat nasi goreng
sepanjang jalan. Nasi Goreng adalah makanan menyedihkan menurut Dodo karena
tidak bergizi, dan nasinya keras seperti batu yang dikasi pilox warna putih.
Namun kali ini ada sebuah warung nasi goreng yang sangat ramai sekali. Teringat
pesan dari omnya bahwa “Tukang dagang makanan yang enak adalah tukang yang
cepet abis dan bikin antrian panjang.”
Kali ini Dodo pasrah. Sepanjang jalan yang dia temukan
hanyalah penjual nasi goreng, dan hanya ada sedikit harapan terbesit bahw nasi
goreng ini pun enak.
Dengan harga standar Rp. 7.000 untuk nasi goreng, Dodo
kembali mengatuh sepedanya dan pulang ke rumah. Sambil menyalakan laptop untuk
mencari tahu apa saja yang di tweet dan di post kan oleh kecengannya di kampus,
Dodo mulai menyuap nasi goreng itu.
Diluar dugaan Dodo, nasi goreng itu enak sekali. Rasa asin
yang sedikit berlebih membuat nasi goreng itu memiliki rasa yang sangat berbeda
dan dibalik asin itu terdapat gurih yang sangat melekat. Walaupun dengan daging
yang sangat sedikit, namun rasa nasi dan bumbu nasi goreng itu sangatlah nikmat
di mulut dodo. Dodo langsung makan nasi goreng itu secepat kilat dengan hanya
3-5 kunyahan sebelum menelannya.
Tertarik karena rasanya yang lezat, Dodo ingin mengajak
teman-temannya untuk makan ke sana. Dodo dengan semangat menceritakan di kampus
bahwa nasi goreng paling jawara dan kenikmatannya paling wahid. Sore itu pun
selesai dari kampus, Dodo dan 3 temannya pulang ke rumah Dodo. Mereka melakukan
aktivitas paling ngetrend dan sangat menjamur di semua kalangan mahasiswa
tingkat ahir. Kegiatan yang paling bermanfaat untuk menata masa depan yang
suram. Itu adalah PES. Game sepakbola yang memiliki candu di dalamnya.
Saat jam 10 hampir tiba, mereka semua kelaparan. Dodo pun
mengajak ke tempat nasi goreng itu. Namun saat melihat keluar, ternyata hujan
deras. Cuaca pun sangat dingin sehingga mereka semua menyeduh Milo hangat dulu.
Jam setengah 12 pun hujan reda dan mereka pergi ke tempat
nasi goreng. 2 teman Dodo membawa motor dan mereka saling berboncengan. Walaupun
jaraknya dekat namun mereka memakai jaket bermotor karena hujan yang cukup
deras membuat malam sangat dingin.
Nasi pun dibungkus dan dibawa pulang untuk dimakan di rumah
karena takut hujan lagi. Sampai di rumah. Dodo dengan semangat
menggembar-gemborkan betapa nikmatnya masakan ini. Dodo sengaja tidak makan
dulu karena menunggu teman-temannya menyuap. Saat suapan pertama, expressi
wajah mereka menggambarkan hal yang jauh dari ketertarikan atau kesenangan saat
orang memakan masakan enak.
“Paan si, nasi ga jelas gini doang lu bilang enak” satu
teman dodo mulai membuka bicara
“ Iya apaan si do lebay banget dah lu. Nasi gini mah gw juga
bisa bikin, tinggal nasi kasi kecap kasi garem beres. Basi banget si ah.”
“ Gw balik do ah” teman dodo yang ketiga meninggalkan
makanannya dan langsung naik motornya pulang dan meninggalkan makanannya di
kamar Dodo. 2 temannya pun menyusul namun yang 1 menghabiskan dulu nasi
gorengnya dengan cepat, mengejek Dodo dan baru pulang.
Perasaan sedih karena teman-temannya tidak bereaksi seperti
diharapkan langsung terpancar. Dodo bengong sambil melihat nasi gorengnya. Dia
pun membuka nasi gorengnya dan mencoba merasakannya. Rasanya kali ini dibanding
rasa yang kemaren sangatlah jauh sekali. Dodo merasa ada yang aneh. Padahal
ketika membeli Dodo masih hafal muka abang-abangnya. Dan orang yang membuat
adalah orang yang sama dengan yang membuat nasi goreng Dodo kemaren. Apa mau
dikata, Dodo makan nasi goreng miliknya walau tidak habis karena sangat tidak
enak, membuang makanan temannya dan langsung tidur.
Selang beberapa hari, Dodo harus mengerjakan skripsi di
tempat temannya yang rumahnya tak jauh dari rumah Dodo. Malam itu Dodo sedikit
tidak konsen karena tidak biasanya Dodo melihat Icha memakai tank top di
rumahnya. Icha adalah anak yang sangat pintar di kampus. Tipikal muka rumus
yang selalu berkutat dengan laporan dan rumus. Icha adalah teman Dodo bertanya
masalah pelajaran dari semester awal.
Biasanya Icha memakai baju kaos biasa dan
celana piyama panjang. Namun karena hari ini cukup panas, Icha pun mengenakan tank top dan hot pants. Namanya wanita kadang terlihat cantik seringnya si tidak
tapi sekalinya kelihatan cantik jadi penasaran dan langsung pengen jadian dan
pacaran. Itulah sudut pandang Dodo terhadap wanita. Namun Dodo dan Icha adalah
teman belajar dari awal kuliah. Lagi, Dodo tidak tertarik dengan Icha.
Saat Dodo pulang jam 10 malam, Dodo melewati tukang nasi
goreng yang sempat sangat enak dan tidak enak itu. Dodo mencoba memberikan
kesempatan ke 2 untuk mengetes apakah nasi goreng ini benar-benar enak atau
tidak.
“Bang bungkus 1 bang ya!” Dodo langsung memesan
“Ga sama temennya mas?” Jawab tukang dagang.
“engga, pada ga maen ke rumah.” Dodo pun tersenyum kepada
pedagangnya.
Kali ini mata Dodo sangat awas karena Dodo ingin mencari
tahu bagaimana nasi goreng ini bisa enak dan bisa tidak enak. Dodo memperhatikan minyak yang dituang, berapa
sendok garam, Vetsin yang digunakan, hingga cara memasak telurnya. Tidak ada
yang aneh. Lalu nasi pun dimasukkan ke katel dan diaduk oleh abangnya. Saat
diaduk inilah, terlihat oleh Dodo rahasia sesungguhnya rasa asin dan gurih dari
nasi goreng yang dimakan Dodo. Dengan mata melotot dan kaget saat memperhatikan
pemasakan nasi goreng, Dodo melihat beberapa tetes cairan bening masuk ke wajan
nasi goreng. Dodo mencoba melihat ke atas nasi goreng dan memperhatikan abang
nasi goreng itu. Terlihat keringat dari abang tersebut mengalir di hari yang
panas ini dan masuk ke katel tersebut.
Keringat mengalir dari dahi turun ke dagu dan menetes ke bawah, dari tangan
dimana abang tersebut memegang kain untuk menahan panas katel penggorengan itu.
Saat serius memperhatikan hal tersebut, Dodo sedikit
terbengong dengan kilas balik pengalamannya saat pertama kali ia membeli nasi
goreng di sini. Hingga tiba-tiba
“Bang ini nasi gorengnya silahkan” Abang tersebut selesai
memasak dan memberikan kepada Dodo dengan senyum khas pedagang lengkap dengan
keringatnya yang masih banyak di wajah dan badannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar