Minggu, 30 Juni 2013

Books that I read : David Eagleman - Incognito

David Eagleman
Incognito


“ Kamu tidak melihat dunia dengan tingkat kedetilan yang sangat tinggi seperti yang kamu yakini selama ini, faktanya kamu tidak menyadari sebagian besar tentang apa yang masuk ke dalam matamu”

“Otak kita sangatlah baik dalam mempertahankan keeratan dari sebuah kesatuan, walaupun hal tersebut disusun dari data yang tak konsisten”

“Perubahan kecil yang tak terlihat di dalam otak dapat menyebabkan perubahan besar pada perilaku
manusia”







 Sekilas Incognito
Kita tidak akan sadar mengenai banyak hal sebelum kita mempertanyakan kepada kita sendiri kesadaran tersebut




Otak kita adalah benda terkompleks seberat 1,5kg yang telah ditemukan di dunia ini. Otak kita dibangun dari sel-sel yang disebut neurons dan glia yang berjumlah ratusan miliar. Setiap sel tersebut sama rumitnya seperti sebuah kota dan saling berhubungan. Jumlah hubungan tersebut terlalu rumit jika harus diungkapkan dengan bahasa sekalipun bahasa matematika. Jadi, tanamkan dalam pikiran anda, orang terbodoh yang anda pernah temui tetap memiliki sebuah mahakarya di kepalanya.

Buku ini menjelaskan tentang berbagai perilaku manusia yang tidak disadari dan bagaimana sebuah pikiran sadar itu terbentuk. Buku ini sangat cocok untuk siapa saja sebagai pengetahuan umum mengenai diri kita sendiri. Buku memberikan pengetahuan yang sangat tinggi kepada keberadaan diri dan mengapa seseorang mencoba melakukan sesuatu.

Membangun Pengalaman

Eagleman mengambil kata Incognito yang berarti penyamaran. Apa yang kita sadari dan yang kita sengaja lakukan faktanya hanya sebagian kecil yang terjadi di dalam otak kita. Dibalik itu, terpapar banyak sekali hal  hal di alam bawah sadar kita yang mempengaruhi kita dalam kehidupan sehari-hari. Alam bawah sadar ini adalah diri kita yang sesungguhnya dan dia (alam bawah sadar) akan selalu berada dalam penyamaran dibalik alam sadar kita.

Hal yang sangat mencengangkan dari buku Incognito ini adalah bagaimana Eagleman memaparkan sebuah sudut pandang baru tentang pengalaman dan penglihatan kita sehari hari. Sepertinya kita menanggap mata kita seperti sebuah handycam, telinga kita sebagai microphone dan otak kita sebagai hard disk yang menyimpan memori. Saat kita bangun dan handycam tersebut menyala, kita akan dapat langsung melihat dunia dan merekamnya di otak kita. Kalau kita membutuhkan ingatan tersebut, tidak jauh berbeda seperti mengambil data dalam hard disk. Ternyata,  Eagleman memaparkan bahwa persepsi ini adalah salah.


Eagleman melakukan experiment dimana saat seseorang menonton sebuah klip film dimana seorang wanita sedang memasak di dapur. Film tersebut dipotong, penonton diberikan sudut pandang baru namun wanita tersebut tetap memasak. Sekilas para penonton tidak melihat hal yang aneh dalam film ini sebelum diberitahu bahwa actor wanita pada sudut pertama dan sudut ke dua adalah dua actor yang berbeda. Hal ini tidak jauh berbeda seperti anda yang kebanyakan tidak memperhatikan bahwa di segitiga tersebut mengandung dua yang diulang. Apakah kata tersebut?

Eagleman menyatakan bahwa otak kita tidak memerlukan seluruh data untuk dapat meninterpretasikan sebuah seusatu di luar sana. Otak hanya memerlukan beberapa petunjuk kecil yang cukup familiar dan otomatis akan mencari informasi terdekat di dalam memori kita. Hal ini juga menjelaskan mengapa orang buta yang mendapatkan penglihatannya lagi tidak dapat berinteraksi seperti orang normal. Hal ini terjadi karena orang buta yang baru bisa melihat harus belajar untuk melihat. Kendati dia mendapat banyak informasi yang dia terima dari matanya, dia tidak memiliki cukup memori untuk meninterpretasikan informasi tersebut. Alhasil dia hanya kebingungan dan dia harus belajar lagi.


Melihat dengan Otak

Tahun 1960 seorang Ilmuan syaraf otak Paul Bach-y-Rita dari University of Winconsin mencari cara untuk memberi penglihatan terhadap orang buta. Bach-y-Rita muncul dengan ide berikut: dia menaruh kamera di kepala seorang normal dan merekam pergerakannya. Video tersebut diterjemahkan kepada serangkaian getaran yang nantinya akan dipasang di punggung orang buta. Pada awalnya orang buta tersebut merasa aneh dengan getaran getaran tidak familiar di punggung mereka. Getaran ini sangatlah jauh berbeda dengan penglihatan di orang normal. Namun setelah berminggu-minggu mengenakannya, orang buta tersebut mulai terbiasa dengan getarannya. Secara mengejutkan, seiring dengan waktu orang buta tersebut tidak hanya menafsirkan getaran tersebut sebagai panduan dalam berjalan. Namun sudah menjadi indra tambahan seperti penglihatan yang menyatu dengan tubuh mereka dan membantu mereka berjalan.

Meskipun otak kita berada di kegelapan mutlak di dalam tengkorak dan tidak dapat kontak langsung dengan dunia luar dan hanyamenerima sinyal dari neuron. Namun kita dapat melihat dunia yang indah ini penuh dengan warna-warni. Otak manusia akan menterjemahkan sinyal dari manapun sinyal itu datang. Tidak perduli dari mata, telinga, atau darimanapun selama sinyal tersebut konsisten dengan apa yang kita lakukan otak kita dapat membentuk suatu gambaran di pikiran kita yang disebut penglihatan.

Demokrasi dari Pikiran

Apa yang terjadi di otak kita tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi dalam sebuah negara. Otak kita terdiri dari bebagai pakar yang memliki beragam keahlian yang saling berkompetisi dalam sebuah keputusan. Saat seorang yang obesitas sedang diet dan ditawari coklat yang sangat lezat, terjadi sebuah dilemma dalam otak. Sebagian dari otak kita akan mengajukan untuk memakannya karena menginginkan energy yang banyak dari makanan yang mengandung gula sedangkan bagian otak lainnya mengajukan untuk menolaknya karena konsekuensi yang akan dihadapi setelah memakan seperti kesehatan jantung dan juga obesitas. Bagian-bagian otak tersebut akan saling berkompetisi untuk jadi pemenang. Pilihan akhirnya berada di tangan orang tersebut apakah mengambilnya atau mengabaikannya. Yang jelas salah satu bagian otak tersebut akan kalah dan yang lainnya menang.

Paul McLean pada tahun 1950 menyatakan bahwa otak manusia dibagi menjadi 3 bagian:
  • ·         Otak Reptil (mengenai bertahan hidup)
  • ·         Lymbic Sistem (mengenai emosi)
  • ·         Neocortex (mengenai pikiran modern)

Detail dari bagian tersebut masih menjadi perdebatan dari berbagai ilmuan syaraf namun intinya tetap sama. Otak kita terbuat dari berbagai bagian yang saling berkompetisi. Dominasi dari tiap bagian bergantung dari hal apa yang kita hadapi dan apa yang ingin kita putuskan terhadap suatu kejadian.

David Eagleman

David Eagleman lahir di bulan April 1971 dari New Mexico. Ayahnya seorang fisikawan dan ibunya seorang guru biologi. Eagleman masuk Alburqueque Academy saat SMU. Dia mengambil gelar sarjananya di Rice University dengan Jurusan sastra Inggris dan Amerika. Dia mendapatkan gelar Ph.D di Neuroscience daro Baylor College of Medicine di tahun 1998 d.
Eagleman adalah direktur dari laboratorium penelitian di Baylor College of Medicine. Dia adalah board of director dari beberapa jurnal sains PLos One dan Journal of Vision. Eagleman juga menduduki berbagai posisi tertinggi oranisasi dan anggota termuda dari Board of Director of Long Now Foundation. Majalah fashion Italia menobatkan Eaglemen sebagai salah satu “Bariniest, Brightest Idea Guys for 2012

Buku lainnya karya David Eagleman :
Sum: Forty Tales from the Afterlives, Pantheon Books, February 2009. (Fiction)
Wednesday is Indigo Blue: Discovering the Brain of Synesthesia, co-authored with Richard Cytowic, March 2009, MIT Press.
Why the Net Matters: How the Internet will save Civilization, Canongate Books, 2010.

Incognito: The Secret Lives of the Brain, Pantheon Books, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar