Sabtu, 09 Februari 2013

Senandung Nenek Moyang




Berjuta-juta tahun lalu saat bumi menjadi tempat layak untuk dihuni, mikroorganisme mulai tumbuh dan berkembang biak. Pembelahan dan differensiasi sel menjadikan keragaman biota mahluk hidup di bumi ini. Seiring dengan evolusi tersebut, mulailah manusia untuk mulai tumbuh dan berkembang.

Pada awalnya smuanya sama, semua mahluk hidup di bumi ini bertahan hidup hanya untuk makan. Ada yang memakan tumbuhan, dan juga ada yang memakan hewan lainnya. Seperti halnya manusia, semua nenek moyang kita adalah pemburu. Hidup ke satu tempat dan ke tempat lain untuk mendapatkan makanan, bertahan hidup, dan berkembang bias. Siklus tersebut berulang hingga jutaan tahun kedepan.

Saat-saat tersebut adalah saat –saat dimana nenek moyang dari teknologi itu muncul. Perkembangan teknologi yang terjadi adalah hasil pengubahan pada teknologi yang terdahulu. Pisau tajam dengan gagang yang nyaman dipakai adalah hasil dari bebatuan yang digesekkan ke bebatuan lain untuk memotong kulit binatang. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi adalah hasil karya akal pikiran manusia yang menjadi vital di tumbuh kembang manusa jutaan tahun kedepan.

Berburu itu sulit, manusa yang makan kerbau, daging kuda, rusa, sapi atau lainnya harus melakukan tata cara yang situasional agar mendapatkan buruannya. Tak ada satu carapun yang tepat dan exact mengenai cara-cara manusia berburu. Manusia harus hafal dengan perilaku buruannya, kebiasaannya, bagaimana buruan tersebut merespon saat para predator (termasuk manusia) datang untuk membunuh mereka.


Perburuan pun berlanjut hingga alam mulai mempengaruhi para pemburu. Bagi yang tinggal di derah yang jauh dari khatulistiwa (Eropa, Rusia, Selandia Baru contohnya), mereka mendapatkan 4 musim dalam setahun. Panas yang tinggi saat matahari mendekati mereka akan diimbangin dengan dinginnya salju ketika matahari menjauhi tempat mereka (walaupun secara ilmiah ini adalah gerak semu matahari). Namun bagi yang tinggal di khatulistiwa, perburuan tidak perlu dilakukan lagi karena keadaan cuaca sudah cukup stabil. Panas selama 6 bulan dan hujan selama 6 bulan berikutnya membuat keadaan cuaca cukup stabil untuk manusia bercocok tanam. Hal inilah yang terjadi seperti di daerah (Indonesia, Amerika latin, Selatan Cina, India dan beberapa Negara Afrika).

Bagi warga 4 musim, memiliki cuaca yang stabil sepanjang tahun menjadi mimpi bagi mereka. Tidak perlu ketakutan kehabisan makanan, tidak perlu bertahan dari dingin yang dibawah 0 derajat celcius, dan mereka bisa mendapatkan kestabilan dalam suplai makanan. Setidaknya mereka dapat tenang dalam menghadapi hidup.

Namun hasil dari perbedaan peradaban di nenek moyang kitalah yang telah membentuk diri kita pada tahun 2013 ini. Saya ingin mengangkat 2 sudut pandang menurut warga 4 musim dan warga 2 musim.


Warga  4 Musim

Sama-sama dilahirkan dengan insting untuk bertahan hidup, warga 4 musim yang tidak dapat bercocok tanam terpaksa terus berburu untuk bertahan hidup. Berburu itu berlangsung dengan cepat dan orang-orang tidak perduli dengan bagaimana cara untuk berburu asalakan buruan didapat dan warga dapat makan untuk mengisi kebutuhan dasar manusia yaitu makan. Berburu itu memiliki resiko yangbesar, resiko diserang balik oleh mangsa, resiko diserang oleh kawanan mangsa, resiko ketika buruan sudah diapat dan diburu lagi oleh predator lain. Hal ini membuat para pemburu adalah orang-orang yang sangat berani karena kematian selalu mengintai mereka saat mereka berburu (sendiri atau berkelompok)

Dari sejarah tersebut, dapat dilihat bahwa warga 4 musim lebih berani dalam menjalani hidup dan lebih kreatif. Dampaknya dapat dilihat dari perkembangan kehidupan warga 4 musim. Sekitaran abad 15 setelah masehi dengan beraninya mereka melakukan penjelajahan mengarungi samudra untuk menemukan daratan lain, yang berujung dengan penjajahan dan penguasaan di abad 18 setelah masehi. Teknologi sekarang juga didapatkan dari penemuan-penemuan warga 4 musim yang sangat bermanfaat bagi kita semua. Di tahun 2013 ini juga jejak nenek moyang masi melekat di mereka, hal ini dapat dilihat dari cara warga 4 musim mengelola perusahaan. Rata-rata mereka memberikan kebebasan para karyawannya melakukan suatu pekerjaan asalkan hasilnya memuaskan.


Warga 2 Musim

Berangkat dari kestabilan cuaca dan bercocok tanam, warga-warga 2 musim ini hidup di alam yang lebih tenang. Siklus dalam bercocok tanam tidak harian, namum lebih ke  berbulan bulan. 3-4 bulan dalam 1 siklus. Mereka cenderung melakukan pekerjaan yang berulang dan sedikit variasi, (menanam, menyiram dan menunggu). Kesempurnaan  dalam bercocok tanam adalah hal yang dijunjung tinggi. Dikarenakan situasi yang aman dan nyaman, mendapatkan hasil tani yang optimum hanya dapat dilakukan dengan  melakukan tata-cara tani yang sempurna. Jikalaupun gagal dalam bercocok tanam, warga 2 musim tidak langsung meninggal seperti saat gagal berburu, mereka dapat  memakan tumbuhan lain yang tumbuh akibat banyaknya sinar matahari dan memulai fase cocok tanam mereka lagi.

Dampak dari bercocok tanam ini adalah warga 2 musim memiliki tabiat yang sopan dan santun, memiliki tata krama yang tinggi. Warga 2 musim cenderung lebih sabar dan  dapat melakukan pekerjaan yang berulang-ulang dan membosankan dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Di tahun 2013 ini dapat dilihat bahwa warga 2 musim lebih banyak menemukan penemuan saat-saat abad sekarang. Saat saat dimana ketekunan dan kesabaran dalam meneliti diperlukan dalam sebuah penemuan. Anak-anak warga 4 musim lebih pandai matematika dikarenakan mereka lebih tekun dan sabar menghadapi hal-hal yang sukar dimengerti. Dalam tata-cara pendidikan pun dapat dilihat bahwa warga 2 musim selalu menjunjung tinggi cara-cara konservatif dan kurang menyukai cara-cara yang berbeda dan modern.

Dari hal diatas dapat dilihat bahwa perilaku yang membentuk kita saat ini adalah pengaruh dari apa yang nenek moyang kita lakukan di masa lalu. Semua terjadi karena alasan. Saya hanya menjelaskan opini saya tentang hubungan masa lalu dan saat ini. Di tahun 2013 ini juga saya rasa dengan perkembangan teknologi yang dimana tingkat keamanan jauh lebih tinggi dari sebelumnya, kita sedang merintis evolusi perilaku kehidupan yang berpengaruh pada anak cucu kita nanti. Yang saya ingin tanyakan adalah apa yang akan kita tanamkan untuk anak cucu kita nanti?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar